In the name of Allah the most gracious and the most merciful

IF YOU CAN'T BE THE BEST, YOU MUST BE THE FIRST !!!
BUKAN SEBERAPA SERING KAU JATUH, TAPI SEBERAPA CEPAT KAU BANGKIT

Sabtu, 21 Januari 2012

Siapakah Aku ?

Anton Suprapto
Anton Suprapto, remaja yang kini menginjak usia ke-19 tahun ini adalah putera asli Purworejo.  Cancer menjadi  bintang nya, karena ia terlahir pada tanggal 28 Juni 1993. Desa patutrejo kec. Grabag kab. Purworejo menjadi saksi kelahirannya di dunia nyata ini, yaitu pada hari Senin Pon.
Menginjak usia 5 tahun, ia harus mengikuti kedua orang tuanya yang transmigrasi ke pulau Kalimantan, tepatnya di Kalimantan tengah. Jadi meski lahir dijawa, namun sejak kecil ia merantau bersama orang tuanya. Rintangan demi rintangan ia lalui seiring berjalannya waktu. Kerasnya kehidupan disana, mau tak mau harus ia jalani sehari-hari. Berbeda dengan kehidupan dijawa yang serba mudah, sebagian besar wilayah disana berupa hutan yang lebat dan banyak ditanam pohon kelapa sawit berhektar-hektar. Dan juga kondisi lingkungan yang berupa rawa, sehingga pada saat musim penghujan kerap terjadi banjir.  Namun, kami dapat melaluinya. Dan mendapat pengalaman berharga semasa tinggal disana.
Setahun kemudian, ia disekolahkan di sekolah dasar. Dulu masih belum ada TK/Playgroup, olah karena itu  anak-anak kecil dapat langsung masuk ke SD. SD pertamanya yaitu SD HANAU 1 kec. Pembuang Hulu Kab. Seruyan Kal-Teng. Pada saat SD, ia termasuk siswa yang pandai dikelasnya. Terbukti dengan nilai raport yang selalu mendapat peringkat 3 besar. Ia dikenal sebagai anak pendiam dikelas. Namun, ia sangat rajin masuk sekolah.
Sampai kelas IV, ia pindah sekolah karena mengikuti orangtuanya yang pindah tempat kerja. Tepatnya di SD TASIK MAS HANAU kec. HANAU kab. SERUYAN. Disana ia mengenyam pendidikan dengan suasana baru, teman baru dan kelas baru. Ia juga aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah. Hobi nya mulai tumbuh disana, yaitu sepakbola. Biasanya sehabis pulang sekolah, ia bermain bola bersama teman-temannya. Posisi yang paling digeluti saat itu adalah sebagai back (pertahanan belakang). Ia sangat mahir menjaga posisi ini, bahkan teman-temannya pun mengakui kehebatannya itu.
Hari-hari terlewati dengan sangat cepat, hingga tak terasa kini dia berada dikelas 6. Tentunya segala macam persiapan untuk menghadapi ujian ia tekuni  semaksimal mungkin. Detik-detik yang sangat menegangkan saat memasuki hari H pelaksanaan Ujian. Alhasil, segala usaha dan do’anya dikabulkan oleh Allah swt. Ia dinyatakan lulus dengan nilai yang baik, kemudian melanjutkan ke SMP TASIK MAS. Letaknya bersebelahan dengan SD nya dulu. Masa-masa kekanak-kanak’an kini sedikit demi sedikit berubah menjadi dewasa. Hal yang paling mengesankan saat di SMP yaitu pada saat ia terpilih sebagai kontingen olahraga di kabupaten. Selama beberapa hari ia menginap di Losmen, dan menjalani pertandingan antar SMP se-kabupaten. Ia mendapatkan uang saku dan segala macam lainnya. Dan hasilnya pun tak mengecewakan, ia membawa nama harum sekolahnya dengan meraih juara 2 sepakbola tingkat SMP pada waktu itu.
Pada saat SMP, kelas kami terkenal dengan anak-anaknya yang mahir bermain bola. Dan kebetulan, ia sekelas terus bersama teman-teman SD nya dulu yang sejak SD menggeluti dunia bola. Berbagai perlombaan kami ikuti, dari tingkat daerah hingga tingkat kabupaten. Untuk tingkat provinsi, kami harus mengakui keunggulan tim tuan rumah yang memang benar-benar mumpuni dan memiliki skill yang bagus.
Setelah 3 tahun bersama, detik-detik menjelang perpisahan pun datang. Rasa haru menyelimuti jiwa kami. Kami yang sudah seperti keluarga sendiri, harus rela terpisah oleh jarak dan waktu. Dan pada saat itu, lagu yang begitu mengenang sampai saat ini adalah Hymne Guru. Kebetulan dulu ia ditunjuk untuk bermain keyboard mengiringi regu paduan suara. Dengan hikmat acar tersebut terselenggara dengan baik.
Selepas lulus dari SMP, ia mendapat restu dari kedua orang tuanya untuk sekolah di jawa. Rupanya ia belum puas dengan ilmu yang ia dapat di tanah rantauan itu, dan ingin mendapatkan suasana yang berbeda di jawa. . . .

(bersambung , –red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar