![]() |
Anton Suprapto |
Anton Suprapto, remaja yang kini menginjak usia ke-19 tahun
ini adalah putera asli Purworejo. Cancer
menjadi bintang nya, karena ia terlahir
pada tanggal 28 Juni 1993. Desa patutrejo kec. Grabag kab. Purworejo menjadi
saksi kelahirannya di dunia nyata ini, yaitu pada hari Senin Pon.
Menginjak usia 5 tahun, ia harus mengikuti kedua orang
tuanya yang transmigrasi ke pulau Kalimantan, tepatnya di Kalimantan tengah.
Jadi meski lahir dijawa, namun sejak kecil ia merantau bersama orang tuanya.
Rintangan demi rintangan ia lalui seiring berjalannya waktu. Kerasnya kehidupan
disana, mau tak mau harus ia jalani sehari-hari. Berbeda dengan kehidupan
dijawa yang serba mudah, sebagian besar wilayah disana berupa hutan yang lebat
dan banyak ditanam pohon kelapa sawit berhektar-hektar. Dan juga kondisi
lingkungan yang berupa rawa, sehingga pada saat musim penghujan kerap terjadi
banjir. Namun, kami dapat melaluinya.
Dan mendapat pengalaman berharga semasa tinggal disana.
Setahun kemudian, ia disekolahkan di sekolah dasar. Dulu
masih belum ada TK/Playgroup, olah karena itu anak-anak kecil dapat langsung masuk ke SD. SD
pertamanya yaitu SD HANAU 1 kec. Pembuang Hulu Kab. Seruyan Kal-Teng. Pada saat
SD, ia termasuk siswa yang pandai dikelasnya. Terbukti dengan nilai raport yang
selalu mendapat peringkat 3 besar. Ia dikenal sebagai anak pendiam dikelas.
Namun, ia sangat rajin masuk sekolah.
Sampai kelas IV, ia pindah sekolah karena mengikuti
orangtuanya yang pindah tempat kerja. Tepatnya di SD TASIK MAS HANAU kec. HANAU
kab. SERUYAN. Disana ia mengenyam pendidikan dengan suasana baru, teman baru
dan kelas baru. Ia juga aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler yang ada di
sekolah. Hobi nya mulai tumbuh disana, yaitu sepakbola. Biasanya sehabis pulang
sekolah, ia bermain bola bersama teman-temannya. Posisi yang paling digeluti
saat itu adalah sebagai back (pertahanan belakang). Ia sangat mahir menjaga
posisi ini, bahkan teman-temannya pun mengakui kehebatannya itu.
Hari-hari terlewati dengan sangat cepat, hingga tak terasa
kini dia berada dikelas 6. Tentunya segala macam persiapan untuk menghadapi
ujian ia tekuni semaksimal mungkin.
Detik-detik yang sangat menegangkan saat memasuki hari H pelaksanaan Ujian.
Alhasil, segala usaha dan do’anya dikabulkan oleh Allah swt. Ia dinyatakan
lulus dengan nilai yang baik, kemudian melanjutkan ke SMP TASIK MAS. Letaknya
bersebelahan dengan SD nya dulu. Masa-masa kekanak-kanak’an kini sedikit demi
sedikit berubah menjadi dewasa. Hal yang paling mengesankan saat di SMP yaitu
pada saat ia terpilih sebagai kontingen olahraga di kabupaten. Selama beberapa
hari ia menginap di Losmen, dan menjalani pertandingan antar SMP se-kabupaten.
Ia mendapatkan uang saku dan segala macam lainnya. Dan hasilnya pun tak
mengecewakan, ia membawa nama harum sekolahnya dengan meraih juara 2 sepakbola
tingkat SMP pada waktu itu.
Pada saat SMP, kelas kami terkenal dengan anak-anaknya yang
mahir bermain bola. Dan kebetulan, ia sekelas terus bersama teman-teman SD nya
dulu yang sejak SD menggeluti dunia bola. Berbagai perlombaan kami ikuti, dari
tingkat daerah hingga tingkat kabupaten. Untuk tingkat provinsi, kami harus
mengakui keunggulan tim tuan rumah yang memang benar-benar mumpuni dan memiliki
skill yang bagus.
Setelah 3 tahun bersama, detik-detik menjelang perpisahan
pun datang. Rasa haru menyelimuti jiwa kami. Kami yang sudah seperti keluarga
sendiri, harus rela terpisah oleh jarak dan waktu. Dan pada saat itu, lagu yang
begitu mengenang sampai saat ini adalah Hymne Guru. Kebetulan dulu ia ditunjuk
untuk bermain keyboard mengiringi regu paduan suara. Dengan hikmat acar
tersebut terselenggara dengan baik.
Selepas lulus dari SMP, ia mendapat restu dari kedua orang
tuanya untuk sekolah di jawa. Rupanya ia belum puas dengan ilmu yang ia dapat
di tanah rantauan itu, dan ingin mendapatkan suasana yang berbeda di jawa. . .
.
(bersambung , –red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar